Asas Perhimpunan Indonesia Sebagai Manifesto Politik Pergerakan Nasional

Sejarah Berdiri Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia merupakan salah satu organisasi yang berjasa dalam terbentuk gerakan Nasional. Pada pembahasan kali ini akan dibagikan beberapa hal mengenai Perhimpunan Indonesia. Terpenting bahwa organisasi ini memiliki asas Perhimpunan Indonesia sebagai manifesto politik pergerakan nasional. Di mana terbagi menjadi 3 asas sebagai pedoman dalam menjalankan harapan dari Perhimpunan Indonesia. Awal mula berdirinya Perhimpunan Indonesia berasal dari hadirnya Indisce Vereeniging sebagai organisasi pada masa penjajahan Belanda. Indisce Vereeniging adalah salah satu organisasi yang merupakan pelopor dari didirikannya Perhimpunan Indonesia. Mulanya, Indische Vereeniging memiliki misi sebagai pergerakan yang berpihak terhadap kepentingan bangsa atau masyarakat.

Cipto Mangunkusumo bersama Suwardi Suryaningrat adalah dua tokoh yang paling berpengaruh terhadap Indisce Vereeniging. Mereka berupaya mendorong masyarakat Indonesia untuk mendukung kebebasan. Lahirlah majalah Hindia Poetra yang fungsinya sangat strategis sebagai media dalam melakukan berbagai komunikasi. Seiring berjalannya waktu, Indisce Vereeniging berubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging. Hal ini sejalan pula dengan misinya yang semakin mengarah kepada ketegasan untuk masuk kepada ranah politik. Begitu juga dengan media komunikasinya yang berubah menjadi Indonesia Merdeka. Semakin tenarnya Indonesische Vereeniging, akhirnya 3 Februari 1925 memutuskan untuk mengganti nama kembali organisasinya dengan sebutan Perhimpunan Indonesia (PI). Keputusan ini juga ditegaskan melalui tiga asas Perhimpunan Indonesia sebagai Manifesto politik pergerakan nasional. Tiga asas inilah yang menjadi pokok dari dijalankannya Perhimpunan Indonesia. Tidak lain ini nantilah yang akan menjadi pokok dalam menjalankan 4 cita cita utama dari organisasi tersebut.

Manifesto Politik Perhimpunan Indonesia

Tiga asas Perhimpunan Indonesia sebagai Manifesto politik  dihasilkan melalui sebuah pertemuan atau rapat pada periode Januari 1923. Organisasi yang diketuai oleh Iwa Kusumasumantri sudah berbenah dalam kaitannya tentang organisasi Perhimpunan Indonesia. Di mana sudah memiliki 3 asas pokok atau biasa disebut dengan Manifesto politik. Asas tersebut diantaranya.
  1. Nasib Indonesia ditentukan ditangan sendiri,
  2. Kekuatan dan kemampuan sendiri menjadi kunci dalam menentukan nasib Indonesia, dan
  3. Persatuan adalah yang harus dilakukan demi tujuan melawan Belanda.

 

Dalam lebih rincinya mengenai asas Perhimpunan Indonesia sebagai Manifesto Politik pergerakan nasional, dijelaskan oleh beberapa sejarawan menjadi salah satu faktor penting dalam capaian kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Pernyataannya dijelaskan sebagai berikut:
  1. Indonesia punya masa depan yang sangat menjanjikan, hal tersebut dalam pencapaian harus dilakukan penyusunan struktur pemerintah yanh bwbrsirk sendiri sebagai tanggung jawab atas seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.
  2. Hal tersebut merupakan sebuah cita-cita yang harus dijalankan seusai dengan kemauan dan kekuatan oleh diri sendiri tanpa campur tangan pihak manapun dalam menjalankannya.
  3. Semua yang merupakan tujuan dari bangsa Indonesia tadi adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada yang bisa menghentikan pencapaian tersebut apabila dijalankan dengan kerja keras dan kerja bersama seluruh lapisan bangsa Indonesia.

 

Semuanya itu sebaiknya memberikan kita pemahaman akan begitu kuatnya asas Perhimpunan Indonesia sebagai Manifesto politik pergerakan nasional. Sejarah membuktikan bahwa kehadiran Perhimpunan Indonesia adalah bentuk perjuangan dan tercatat sebagai moment berharga dalam pergerakan nasional demi tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.

Cita-cita Perhimpunan Indonesia

Berdirinya sebuah organisasi tidak bisa lepas dari yang namanya cita-cita. Hal inilah yang merupakan harapan utama dari sebuah organisasi. Pembentukan organisasi dasar utama yang diletakan adalah visi. Kemudian dijabarkan melalui berbagai misi. Seperti inilah sistematis dijalankan sebuah roda organisasi agar terus hidup. Begitu pula dengan salah satu organisasi pergerakan nasional yakni Perhimpunan Indonesia (PI). Meskipun asas Perhimpunan Indonesia sebagai Manifesto politik pergerakan nasional yang telah dibahas tadi adalah sebuah dasar dibentuknya PI. Tetapi ada tujuan yang utama di mana merupakan harapan untuk dicapai dalam menjalankan asas tadi. Ada empat pokok yang dijadikan ideologi. Hal ini di dasarkan pada problematika yang sedang berkembang saat itu, yakni dalam bidang sosial ekonomi. 4 inti dari ideologi PI diantaranya solidaritas, kesatuan nasional, non kooperasi serta swadaya. Semuanya itu dilakukan guna mencapai grand visi kemerdekaan Indonesia.

Leave a Comment