Assalamualaikum … Apa kabar sobat ? semoga selalu baik. Pada kali ini admin merasa aneh di kampus. Salah satu teman saya sering menguap disamping saya, saya rasa dia kurang tidur dan setelah saya konfirmasi ternyata memang benar semalam dia begadang sama kawan-kawannya yang lain. Tak lama kemudian saya pun merasa ngantuk dan juga ikut menguap seperti teman saya tadi. “Hoammm…….” untuk ke sekian kalinya.
Pernah menduga-duga sendiri, menguap itu bisa disebabkan karena orang menguap disamping alias tertular. Nah kebetulan sekali, saat jalan-jalan dunia maya saya menemukan artikel yang memuat bahwasanya menguap itu bisa menular. That’s it… Saya langsung membaca dengan seksama, ternyata postingan itu ditulis oleh seorang dokter muda yang sering disapa dokter Mitha. Alhasil inilah informasinya.
Kuap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk.
Beberapa hipotesis muncul untuk menjelaskan alasan kita menguap, namun para ahli masih belum menemukan konsensus tentang fenomena ini.
Dijelaskan pula kalau menguap membantu menarik sejumlah besar udara untuk meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan kandungan oksigen dalam darah. Perubahan fisiologis ini meningkatkan fungsi motorik dan kewaspadaan kita, membantu kita bangun saat kita merasa lelah atau bosan. Hipotesis lain mengatakan bahwa menguap bertujuan untuk mendinginkan otak kita.
“Dan katanya menguap itu menular loh.. Sekitar 55% orang-orang yang melihat seseorang menguap akan turut menguap dalam waktu lima menit berikutnya. Pernah mengalaminya?” tulis Mitha lagi.