Pengertian BPR Dan BPI Dalam Proses Bisnis Terlengkap

Pengertian Bpr Dan Bpi Dalam Proses Bisnis Terlengkap – Anda pernah menjalankan sebuah bisnis? pernah membuat serangkaian strategi dan serentetan rekayasa mengenai bentuk bisnis itu kedepannya? bagaimana sebuah proses bisnis bisa berjalan sesuai target yang direncanakan seandainya strategi tidak di susun sebaik mungkin. Jadi, keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis juga tergantung bagaimana perencanaan dan strategi-strategi awalnya. Bagi perusahaan yang telah menjalankan sebuah bisnis, istilah BPR dan BPI tidaklah asing lagi. Karena istilah asing tersebut merupakan bagian dari perjalanan jatuh bangunnya perusahaan yang menjalankan bisnis. Ini menunjukkan bahwa sebuah perusahaan pasti akan menggunakan BPR ketika telah melewati masa-masa sulit dalam menghadapi suatu problem atau masalah. Dan BPI merupakan bagian pelengkap yang menjadi pendukung terlaksananya BPR. lebih jelasnya silahkan simak penjelasan berikut ini!

Pengertian BPR

BPR merupakan singkatan dari Business Process Reenginering atau rekayasa ulang proses bisnis dalam terjemahannya. Menurut Wikipedia, BPR adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis secara radikal yang di hasilkan dari sumber daya yang tersedia dalam sebuah organisasi. BPR menggunakan pendekatan perancangan kembali dalam meninjau ulang kinerja yang terdapat dalam sebuah organisasi. Umumnya hal ini dilakukan untuk menentukan penafsiran pada level tertinggi dari misi organisasi, tujuan maupun kebutuhan konsumennya. Untuk mencapai tujuan ini dalam sebuah organisasi maka yang dilakukan dalam BPR yaitu peningkatan usaha secara maksimal dan perubahan pada struktur organisasi  dengan membuat pelaksanaan yang baik. Sehingga menjadikan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
 
ada istilah-istilah lain yang di kenal sama dengan BPR yaitu Business Process Redesign yang berarti perancangan ulang proses bisnis atau Bisnis Transformation ataupun Business Process Change Management.
 
Jadi, untuk mencapai peningkatan usaha secara maksimal dalam business process reengineering maka perubahan struktur ataupun pengelolaan serta pelaksanaan kerja saja di anggap belum cukup. sehingga yang menjadi faktor kontributor utama disini yaitu IT (penggunaan teknologi informasi). mengapa? apabila penggunaan IT yang baik berjalan beriringan dengan rekayasa ulang ini maka target yang ingin dicapai dalam BPR juga akan terlaksana dengan mudah karena mendukung semua sistem dan ketenagakerjaan didalamnya. Untuk memperoleh fondasi sebagai penopang agar kuatnya BPR maka dari berbagai disiplin ilmu terdapat 4 bagian penting yang di identifikasikan untuk di ubah dalam BPR yaitu ada organisasi, teknologi, strategi, dan manusia itu sendiri. ke empat bagian penting bekerja secara sinergi dan merupakan pelengkap antara satu dengan yang lainnya. karena jika salah satu saja tidak ada maka akan sulit terjalankan BPR. Misalkan manusia, tanpa manusia maka teknologi secanggih apapun juga tidak akan berfungsi karena tidak ada yang menjalankannya dan menggunakannya sesuai tempat. Begitu juga dengan strategi yang merupakan bagian dari perencanaan sehingga tanpa strategi dalam BPR maka akan sulit mengidentifikasi dan menetapkan prediksi awal tentang rancangan dalam proses bisnis tersebut. Jadi sebuah proses digunakan sebagai sebuah kerangka kerja (framework) untuk memperhitungkan dimensi-dimensi itu. Pendekatan seperti ini secara grafis di gambarkan dalam “Leavitt’s diamond”.
 

Pengertian BPI

Pengertian BPR Dan BPI Dalam Proses Bisnis Terlengkap
BPI

 

BPI ini merupakan langkah lanjutan dalam perancangan ulang bisnis setelah BPR di laksanakan. BPI yang merupakan singkatan dari business process improvement merupakan sebuah pendekatan yang sistematis yang digunakan dalam sebuah proses untuk memaksimalkan dan membantu process tersebut sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih efisien nantinya. Tidak hanya sampai disitu, BPI juga dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang dilakukan di dalam sebuah organisasi dan pada umumnya dilakukan oleh seorang manajer untuk merubah struktur maupun memberikan perubahan tertentu dalam guna untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
disini BPI juga berperan sebagai Continous Improvement. Continous improvement ini merupakan sebuah metode yang di gunakan yang disebut sebagai kerangka sistematis yang dibangun untuk membantu organisasi menjalankan pelaksanaan dengan baik untuk mendapatkan kemajuan yang signifikan.  Untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik dalam menjalankan sebuah proses bisnis. Maka BPI juga memberikan suatu sistem yang akan membantu dalam proses penyederhanaan (Streamlining) proses-proses bisnis, di karenakan dengan memberi jaminan bahwa pelanggan internal dan eksternal dari organisasi akan mendapatkan output yang pastinya lebih baik dari sebelumnya.

Manfaat BPR dan BPI

Dengan menggunakan kedua metode pendekatan ini yaitu BPR dan BPI maka akan mampu mengurangi penundaan dalam sebuah sistem, akan mampu memaksimalkan pemanfaatan, dan mengurangi level error yang terjadi dalam sistem. BPR dan BPI juga merupakan sistem yang mudah di pahami dan mudah di manfaatkan oleh siapa saja serta bisa mendapatkan kepuasan pelanggan karena pelayanan yang diberikannya baik.
Jika anda memperhatikan ada sebuah perusahaan atau organisasi yang berjalan dengan baik manajemennya. Bisa jadi perusahaan tersebut menggunakan kedua metode itu sehingga organisasi tersebut menjadi sehat dan bisa memuaskan pelanggan dan sistem-sistem yang terbentuk pun dapat dengan mudah di jalani oleh para tim atau pekerja yang menggunakannya. Jika anda adalah seorang pebisnis maka coba saja menggeluti lebih dalam mengenai BPR dan BPI agar lebih mudah menjalankan bisnis dan terorientasi bisnisnya.
 

 

Jadi sahabat, menjalankan sebuah bisnis itu memerlukan persiapan yang matang. Dari awal menjalankannya saja para pebisnis umumnya telah merencanakan prediksi keberhasilan dalam sebuah organisasi. Ketika sampai pada waktunya perencanaan ulang harus dilakukan, maka sebagai seorang pebisnis mengenai hal itu sudah harus terencana dengan baik sehingga organisasi tidak terombang ambing dan terbentuk tim yang solid dalam mencapai kepuasan di level tinggi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Sudah cukup paham bukan? semoga bermanfaat. selamat beraktifitas!

Leave a Comment