Baiklah pada kesempatan kali ini kita akan membagikan tentang Pengertian Implant, jenis Implant, mekanisme kerja implant, waktu menggunakan implant, keuntungan dan kerugian implant, keterbatasan implant dan kontraindikasi implant.
Pengertian Implant
Implant adalah kontrasepsi jenis lain yang bersifat hormonal, dan dimasukkan kebawah kulit. Ada beberapa jenis implant, yang biasa dipakai di Indonesia adalah norplant. Implant merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif berjangka 2-5 tahun (Anggraini, 2012).
Jenis implant
Menurut Meilani (2010), implant dibagi menjadi beberapa jenis berikut ini:
- Norplant terdiri atas enam batang silastik lembut berongga denganpanjang 3,4cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mglevonogestrel. Lama kerjanya lima tahun.
- Implanon terdiri atas satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira40 mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-ketodesogestreldan lama tiga tahun.
- Jadena dan Indoplant terdiri atas dua batang yang berisi 75mglevonoegestel dengan lama kerja tiga tahun.
Mekanisme kerja Implant
Mekanisme kerja alat kontrasepsi bawah kulit menurut Meilani (2010) yaitu: menekan ovulasi, menurunkan motilitas tuba, menggangguproses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga mengganggu transportasi sperma.
Waktu mulai manggunakan implant
Dapat digunakan setiap saat selama siklus haid yaitu pada hari ke-2 sampai ke-7. Jika insersi hari ke-7 klien jangan berhubungan seks atau gunakan kontrasepsi lainselama 24 jam. Selain itu, insersi dapat dilakukan setiap saat asal diyakini tidak hamil. Apabila klien menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan dan setelah 6 minggu kelahiran serta terjadi haid lagi maka insersi dapat dilakukan setiap saat pula (Meilani, 2010)
Selain itu, apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin ganti implant, insersi dapat dilakukan setiap saat tapi diyakini tidak hamil, jika sebelumnya klien menggunakan KB suntik, maka implantdapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntik tersebut dantidak diperlukan kontrasepsi lain, bila kontrasepsi sebelumnya adalah non hormonal selain AKDR dan klien ingin mengganti dengan implant, maka dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan hubungan seks selama 24 jam atau gunakan metode kontrasepsi lain selama 24 jam setelah insersi, jika klien pasca keguguran maka implantdapat segera diinsersikan (Meilani, 2010).
Keuntungan dan kerugian Implant
1) Keuntungan kontrasepsi
Menurut Meilani (2010) keuntungan kontrasepsi, yaitu: daya gunatinggi, cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan, perlindungan jangkapanjang, pengambilan tingkat kesuburan yang cepat setelahpencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam,bebas daripengaruh estrogen,tidak menggangu kegiatan senggama, tidakmenggangu ASI(Air Susu Ibu), klien hanya perlu kembali ke klinik bilaada keluhan, dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Menurut Pendit (2009) keuntungan kontrasepsi, yaitu: dayaguna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun),pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidakmemerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidakmengganggu kegiatan senggama, tidak mengganggu Air Susu Ibu (ASI), klien hanyaperlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dapat dicabut setiap saatsesuai dengan kebutuhan.
2) Keuntungan non kontrasepsi
Menurut Meilani (2010), yaitu: mengurangi nyeri haid mengurangi jumlah darah haid, mengurangi/memperbaiki terjadinyaanemia, melindungi terjadinya kanker endometrium, menurunkan angkakejadian kelainan jinak payudara, melindungi diri dari beberapapenyebab penyakit radang panggul, menurunkan angka kejadianendometriosis.
Keterbatasan Implant
Dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), meningkatnya jumlah darah haid (hipermenorea) danamenorea, keluhan nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan,nyeri payudara, perasaan mual, pusing/sakit kepala, perubahanperasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness), membutuhkantindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan, tidakmemberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasukAIDS, klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian implant inisesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untukpencabutan, efektivitasnya menurun bila menggunakan obat-obatTBC/Tubercolosis (rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin danbarbiturat) (Meilani, 2010).
Kontraindikasi Implant
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yangtidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dandepresi (Pendit, 2007).
Pustaka
Anggraini,(2012) Pelayanan Keluarga Berencana,Yogyakarta: Rohim.
Meilani, (2010)Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta: Fitramaya.
Pendit,(2007)Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka Rihana. Yogyakarta.