Baiklah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian balita, dan perkembangan balita. Simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Balita
Balita merupakan individu yang berumur 0-5 tahun, dengan tingkat plastisitas otak yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengayaan (Muslihatan, 2010). Sedangkan menurut Profil Kesehatan (2013), balita merupakan anak yang usianya berumur antara satu hingga lima tahun. Saat usia balita kebutuhan akan aktivitas hariannya masih tergantung penuh terhadap orang lain mulai dari makan, buang air besar maupun air kecil dan kebersihan diri. Masa balita merupakan masa yang sangat penting bagi proses kehidupan manusia. Pada masa ini akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan anak dalam proses tumbuh kembang selanjutnya.
Perkembangan Balita
Perkembangan merupakan kondisi yang ditandai dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks Dalam masa perkembangan balita terdapat periode kritis. Period kritis merupakan kondisi dimana lingkungan memiliki dampak paling besar terhadap perkembangan individu
Menurut Muslihatan (2010) perkembangan balita dibagi menjadi empat aspek yaitu perkembangan psikologis, perkembangan psikoseksual, perkembangan sosial dan perkembangan kognitif Berbicara tentang perkembangan balita banyak kita temui teori yang membahas tentang tumbuh kembang balita. Berikut merupakan beberapa teori tentang perkembangan balita menurut Hanneman (2014) berbagai tokoh:
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial pada bayi adalah pada saat masa percaya dan tidak percaya. Kualitas hubungan antara orang tua dan balita akan sangat berpengaruh dalam tahap ini. Teori ini berpendapat masa autonomi atau kebebasan mulai muncul pada usia older dan pada usai ini anak akan mulai menjalin hubungan sosial dengan lingkungan dan moral.
Pada perkembangan moral, hal-hal yang mendorong dalam menanamkan konsep moral adalah :
Berilah pujian, ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak, apabila dia melakukan perbuatan yang baik. Ganjaran ini akan menjadi faktor penguat (reinforcement) bagi anak untuk mengulangi perbuatan baik tersebut.
Berilah hukuman, apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi penguat bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik.
Faktor-faktor yang menghambat perkembangan psikososial pada masa balita awal diantaranya adalah apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, seperti perlakuan orang tua yang kasar: sering memarahi, acuh tak acuh, tidak memberikan bimbingan, teladan, pengajaran atau pembisaaan terhadap balita dalam menerapkan norma-norma baik agama maupun tatakrama atau budi pekerti; cenderung menampilkan perilaku maladjustment, seperti bersifat minder, senang mendominasi orang lain, bersifat egois (Selfish), senang menyendiri / mengisolasi diri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa, dan kurang memperdulikan norma dalam berperilaku (Hanneman, 2014)
Perkembangan kognitif
Perkembangan periode sensorimotor merupakan perkembangan tahap pertama dari perkembangan kognitif. Periode sensorimotor akan berlangsung sampai dengan tahun ke dua kelahiran dan setelah itu akan beralih pada tahap pemikiran propesional. Tahap ini ditandai dengan penggunaan simbol untuk menunjuk benda, tempat atau orang dan pada tahap ini anak juga belajar meniru kegiatan yang dilakukan orang lain.
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa akan sangat diperoleh dalam sekali waktu namun perkembangan bahasa terjadi secara bertahap. Dalam perkembangan bahasa dibutuhkan kelengkapan struktur dan fungsi dari indra pendengaran, pernafasan dan kognitif yang dibutuhkan untuk berkomunikasi. Perkembangan bahasa antara individu sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh kemampuan saraf dan perkembangan kognitif masing-masing individu.
Perkembangan sensori motor
Perkembangan sensori motor sangat erat kaitannya dengan dunia bermain anak. Pada saat bermain anak akan menggunakan kemampuan otot dan persarafannya. Dengan semakin berkembangnnya kemampuan sensori motor, individu akan mulai mengeksplor lingkungan sekitarnya.
Perkembangan motorik kasar
Dalam perkembangan gerak motorik kasar dapat dievaluasi dari empat posisi yaitu ventral suspension, prone, sitting, dan standing. Posisi suspension merupakan posisi balita tengkurap dan berusaha mengangkat pantat.
Perkembangan motorik halus
Gerak yang melibatkan gerakan bagian tubuh yang melibatkan otot-otot kecil. Gerak motorik halus dimulai dengan kemampuan balita untuk menghisap ibu jari. Pada usia tiga bulan balita mulai menjangka benda-benda yang berada didekatnya. Kemampuan tersebut terus berkembang sampai pada usia 12 bulan balita dapat menggambar garis simetris.
Pustaka
Muslihatan. (2010). Asuhan Neonates Bayi dan Balita. Fitramaya. Yogyakarta.
Hannemana. (2014). Perawatan Untuk Bayi dan Balita. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Dinkes Provinsi Aceh. (2013). Profil Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.