Proses Metamorfosis Lalat dari Telur – Lalat Dewasa

Proses Metamorfosis Lalat dari Telur – Lalat Dewasa – Wah sahabat, kali ini kita akan membahas tentang lalat. Siapa sih yang gak tau binatang yang satu ini. Seekor binatang yang hobinya mengganggu makan siang kita semua, hobinya hinggap di makanan kita dan bahkan menetaskan telurnya disana sehingga bisa saja berkembang menjadi proses penyakit. Wah jahatnya si lalat ini ya. jadi, lalat itu adalah salah satu jenis serangga yang tidak pernah lepas dari kesan joroknya. Dikarenakan salah satu hobinya juga yaitu hinggap di tempat-tempat yang kotor dan untuk mendapatkan makanan pun dengan cara memuntahkan air liurnya dan memakannya kembali. Menjijikkan bukan? Tapi itulah lalat dan begitulah sifatnya. Lalat merupakan bagian dari sub-ordo dari diptera yang serupa dengan nyamuk,tetapi  sebenarnya mereka sangat berbeda. Seperti halnya nyamuk yang umumnya menyebarkan penyakit, lalat pun sama bahkan penyakit yang disebabkan oleh lalat bisa sangat serius dirasakan oleh manusia. Di karenakan ketika ia menghinggapi makanan atau sebuah tempat, maka makanan dan tempat tersebut akan dengan sendirinya terkontaminasi dengan kuman sejumlah 125.000. Menakjubkan ya cara kerja lalat dalam menyebarkan penyakit. Oleh karena itulah, jagalah lingkungan kita agar tidak terinfeksi dengan kuman-kuman yang dibawa oleh lalat tersebut.

Sekilas tentang Lalat

Lalat merupakan hewan pembawa dan penyebar penyakit-penyakit yang mematikan seperti demam tifoid, salmonella, tuberculosis, congjungvitis, lepra, kolera, serta bakteri yang menyebabkan disentri.
Jangan lah sering-sering membiarkan tempat sampah maupun daging busuk tersimpan lama, karena itu bisa menjadi medium untuk bereproduksinya lalat sehingga dia dengan mudah nantinya menyebarkan penyakit kemana-kemana. Lalat ini memiliki banyak predator yang menunggu untuk memangsanya. Laba-laba, katak, dan cicak bahkan tawon mengingkan lalat. Untuk mengatasi ancaman bahaya tersebut lalat memiliki sensor kewaspadaan dan kemampuan maneuver yang luar biasa. Tubuhnya terdiri dari tiga sekat seperti serangga umumnya yaitu: kepala, thorax dan abdomen. Kepalanya dilengkapi dengan tiga mata sekaligus yang disebut ocelli, yang terletak di antara dua mata utama. Ocelli ini berfungsi sebagai alat navigasi atau kompas yang akan mengarahkan kemana arah gerak lalat selanjutnya. Biasanya lalat cenderung akan bergerak mengikuti matahari.
Lalat bergantung pada indera penciumannya melalui antenna. Untuk mencicipi makanannya, serangga pada umumnya memiliki proboscis yang merupakan penggali tambahan yang berada di bawah sampai ke kepala. Begitu juga dengan lalat. Pada ujung proboscis tersebut terdapat labellum yang berkerja seperti sponge dimana lalat menghisap makanannya. Setelah mencium sesuatu dan dirasa menarik makan dia akan mencicipina dengan kaki dan palp nya, setelah itu baru mulailah di lahapnya. Jika makanannya dalam bentuk cairan makan tugasnya mudah untuk menyelesaikannya. Tetapi jika makanan padat maka akan lebih sulit bagi si lalat untuk menggigit atau pun mengunyahnya. Caranya, awalnya setelah menggosok makanan dengan bulu di ujung proboscis tersebut maka partikel makanan akan hancur. Selanjutnya lalat akan mencampurkan dengan air liur sekaligus dengan cairan yang ada di pencernaannya. Lalat akan memuntahkan saliva dan cairan percernaan tersebut di dalam makanan sehingga partikel makanan akan berubah dan menjadi cair dan kemudian di hisap kembali oleh lalat. Sungguh hebat lalat ini bukan?
Nah selanjutnya apakah sahabat semua sudah tau bagaimana metamorfosis lalat ini, setelah kalian tahu mengenai lalat, maka kalian juga harus mengetahui perkembangannya dari telur hingga dewasa dan menjadi telur kembali. Jadi, lalat ini termasuk dalam metamorfosis sempurna yang melalui empat fase dan akan mengalami perubahan bentuk pada fase transisinya.

Metamorfosis lalat

Proses Metamorfosis Lalat dari Telur - Lalat Dewasa
Proses Metamorfosis Lalat dari Telur – Lalat Dewasa

Fase Telur

Setelah melalui perkawinan pada lalat dewasa, maka lalat betina akan mengeluarkan telurnya dan meletakkannya pada tempat yang sesuai dengan dirinya dan yang pasti aman bagi telur-telurnya. Biasanya lalat menggunakan tempat yang kotor, bangkai, benda-benda yang permukaannya gelap. Dalam beberapa hari saja, biasanya induk betina bisa memproduksi lima sampai enam tumpukan telur. Dan selanjutnya lalat akan berkembang menjadi larva.

Fase Larva

Telur-telur tersebut akan menetas dalam beberapa hari menjadi larva yang disebut dengan maggot atau belatung. Karena ukurannya yang kecil dan bentuknya mirip seperti belatung. Bentu belatung tersebut hampir sama dengan kepompong pada ulat sebelum menjadi kupu-kupu. Tidak berkaki dan berwarna putih. Larva lalat rumahan maka akan menjadi pemakan daging dan senyawa organik lainnya yang terdapat didalam rumah sedangkan lalat buah maka akan hinggap di buah dan aktif memakan buah dan menghabiskan isi dalam buahnya hingga busuk ketika masanya sedang menjadi larva. Pada lalat tidak ada perbedaan transisi pada makanan, hanya bentuknya saja. Lambat laun larva lalat akan makin membesar sehingga rangka luarnya tidak akan muat lagi dan akan mengalami molting ataupun pergantian kulit dengan ukuran yang lebih besar. Pertumbuhan lalat ini sangatlah cepat, hanya dalam waktu kurang dari dua hari tubuhnya bisa berkembang bertambah dua kali lipat di banding ukuran awalnya.

Pupa

Setelah berganti kulit sampai beberapa kali, selanjutnya larva akan menjadi pupa. Larva- larva bermigrasi mencari tempat yang gelap untuk berubah menjadi pupa. Pupa lalat memiliki struktur tubuh yang mirip dengan kokon pada kupu-kupu. Pupa pada lalat mengeras, berwarna kecoklatan, disebut dengan cangkang atau kokon. Pupa ini tidak aktif lagi dalam urusan makan-memakan. Melainkan sekarang aktif membelah sehingga memerlukan energy yang sangat banyak. Pada hari ke 3 sampai ke 6 akan terjadi pembentukan sayap yang selanjutnya pupa akan menetas dan akan berubah menjadi menjadi lalat sesungguhnya dan sangat berbeda ketika dia menjadi larva.

Lalat Dewasa

Setelah keluar dari kokonnya yaitu selepas melewati fase pupa, maka lalat akan aktif kembali dan terbang serta mencari makanan untuk mengembalikan energi yang telah dipakai ketika dalam pupa tadi. Seiring berjalannya waktu, biasanya dalam waktu 3 hari setelah menetas, lalat betina sudah bisa bereproduksi kembali. Masa hidup lalat memanglah pendek, karena itulah sering dijadikan objek penelitian karena tidak menghabiskan waktu untuk menelitinya. Dalam masa hidupnya yang 21 hari umumnya, seekor lalat betina bahkan bisa memproduksi telurnya sampai 900 buah telur selama hidupnya. Setelah menjadi lalat dewasa dan menghasilkan telur kembali, maka siklus metamorfosis ini akan berulang dan terus berlanjut sehingga menghasilkan individu-individu yang baru.
Jadi, begitulah ya sedikit pembahasan mengenai lalat dan bagaimana metamorfosisnya. Penting untuk kita ketahui sehingga kita semua bisa melakukan pencegahan pada agar tidak menyebarkan kuman lebih banyak lagi sehingga kita pun bisa menanggulangi proses penyebaran penyakit yang tekah disebarnya. Nah, itu saja untuk kali ini dari idjurnal.com. semoga bermanfaat!

Leave a Comment