Pada kesempatan kali ini kita membahas artikel yang berjudul Macam Dan Rumus Alat Optik Teleskop Fisika. Mari kita simak penjelasan lengkap dibawah ini.
Teleskop digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teleskop, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrument yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak matahari, struktur permukaan bulan, dan bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu.
Teropong memiliki 2 jenis, yaitu :
Teropong bias : terdiri dari beberapa lensa
- Teropong bias dibedakan menjadi 4 macam :
- Teropong Bintang (Teropong Astronomi)
- Teropong Bumi
- Teropong Prisma (Binokuler)
- Teropong Panggung (Galileo)
Teropong pantul : terdiri atas beberapa cermin dan lensa
Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Bintang
Teleskop pembias terdiri dari dua lensa konvergen (lensa cembung) yang berada pada ujung-ujung berlawanan dari tabung yang panjang, seperti diilustrasikan pada Gambar 5.13. Lensa yang paling dekat dengan objek disebut lensa objektif dan akan membentuk bayangan nyata I1 dari benda yang jatuh pada bidang titik fokusnya Fob (atau di dekatnya jika benda tidak berada pada tak berhingga). Walaupun bayangan I1 lebih kecil dari benda aslinya, ia membentuk sudut yang lebih besar dan sangat dekat ke lensa okuler, yang berfungsi sebagai pembesar.
Dengan demikian, lensa okuler memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif untuk menghasilkan bayangan kedua yang jauh lebih besar I2, yang bersifat maya dan terbalik.
Panjang teropong d = fob + sok
Perbesaran teropong
Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar
Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Bumi
Bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler pada teropong bintang terhadap arah benda semula. Jika benda-benda yang diamati adalah benda-benda langit (seperti bintang dan bulan), bayangan terbalik tidaklah menjadi masalah. Akan tetapi, jika kita mengamati benda-benda di bumi, makabayangan akhir harus tegak terhadap benda semula. Hal ini bias didapat dengan 2 cara, yaitu:
- Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif dan lensa okuler
- Menggunkan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler
Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalikkan bayangan dan tidak memperbesar bayangan,oleh karena itu lensa ketiga ini disebut lensa pembalik.
Panjang teropong
d = fob + 4fb + sok
Teropong bumi untuk mata tidak berakomodasi
Perbesaran teropong
Sifat bayangan : maya, tegak, diperbesar
Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Prisma
- Disebut juga teropong binokuler
- Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna
- Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar
Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Galileo
Teropong Galilean ditunjukkan pada Gambar 5.17, yang digunakan Galileo untuk penemuan-penemuan astronominya yang terkenal, memiliki lensa divergen (lensa cekung) sebagai okuler yang memotong berkas yang mengumpul dari lensa objektif sebelum mencapai fokus, dan berfungsi untuk membentuk bayangan tegak maya. Rancangan ini sering digunakan pada kacamata opera. Tabungnya pendek, tetapi medan pandang kecil.
- Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler
- Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga
Perbesaran teropong
Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Pantul
Disebut teropong pantul karena sebagai objektif digunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya. Teropong pantul astronomi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil yang diletakkan sedikit di depan titik focus F dan satu lensa cembung untuk mengamati benda.
Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi, sebelum cahaya dikumpulkan di titik focus F cermin cekung, cahaya dipantulkan dahulu oleh cermin datar menuju lensa okuler (lensa cembung).
Untuk membuat teleskop pembias (teleskop astronomi) berukuran besar diperlukan konstruksi dan pengasahan lensa besar yang sangat sulit. Untuk mengatasi hal ini, umumnya teleskop teleskop paling besar merupakan jenis teleskop pemantul yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif, (Gambar 5.15), karena cermin hanya memiliki satu permukaan sebagai dasarnya dan dapat ditunjang sepanjang permukaannya. Keuntungan lain dari cermin sebagai objektif adalah tidak memperlihatkan aberasi kromatik karena cahaya tidak melewatinya. Selain itu, cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis. Teleskop pemantul pertama kali diusulkan oleh Newton. Biasanya lensa atau cermin okuler, tampak seperti pada Gambar 5.15 dipindahkan sehingga bayangan nyata yang dibentuk oleh cermin objektif dapat direkam langsung pada film.
Nah begitulah pembahasan artikel kali ini tentang Macam Dan Rumus Alat Optik Teleskop Fisika . Semoga Bermanfaat