Mengetahui Gejala Dan Pencegahan Anemia

Pada kesempatan sebelumnya kami telah menjelaskan tentang pengertian dan penyebab anemia. Nah pada kesempatan kali kita akan mencoba membahas lagi tentang gejala dan cara pencegahan anemia, silahkan disimak uraian berikut ini.
 
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lemah, lesu, letih, lelah dan lalai, serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh (Gleadle, 2010). 
 

Selain itu, menurut Rukiah (2010) ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, seperti berikut :

Konjungtiva Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

Sering Kelelahan

Jika merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang

Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

Ujung Jari Pucat

Ketika ditekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika mengalami anemia, ujung jari akan menjadi putih atau pucat.

Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh akan melawan penyakit tersebut, sehingga apabila tubuh tidak sanggup menahan makan tubuh akan jatuh sakit atau kelelahan.

Pencegahan anemia

 

Anemia dapat dicegah dengan mengosumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sejauh ini ada 4 pendekatan tersebut adalah pemberian tablet atau suntikan zat besi, pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui makanan, pengawasan penyakit infeksi dan fortifikasi makanan pokok dengan zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah bahan makanan yang berasal dari daging hewan, dan daun-daunan yang segar dan hijau (Gleadle, 2010).
 
Pustaka
Rukiah, A. (2010). Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). Jakarta: Trans Mmmmmedia.
Gleadle, j. (2005). Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga

Leave a Comment