Pengertian, Contoh Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna – Pernahkah anda memperhatikan kepompong? Apakah kepompong akan selamanya menjadi kepompong? Atau seterusnya kepompong tersebut akan berkembang lagi? Seperti yang umumnya telah kita ketahui bahwa kepompong pada waktunya akan berubah menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap dan juga bisa terbang. Asal mulanya hanya berasal dari sebuah ulat berbulu yang gatal. Nah, proses perubahan itulah yang mewakili istilah yang disebut sebagai metamorfosis. Singkatnya metamorfosis adalah perubahan yang terjadi pada tubuh hewan. Baik lebih jelasnya silahkan baca pembahasan di bawah ini!
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching). Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik (dalam masa tertentu) dan merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan. Beberapa hewan yang mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda dengan dewasanya. Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk yang sama, hanya saja ukuran dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi, antara kedua itu menjadi perbedaan pada metamorfosisnya. Pada hewan yang berubah bentuk dari tubuhnya yang tidak mirip sama sekali dengan masa mudanya maka itu disebut dengan metamorfosis sempurna sedangkan pada hewan yang tidak berubah bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang mengalami perkembangan disebut dengan metamorfosis tidak sempurna. Ini merupakan bagian dari jenis-jenis metamorfosis yang terbagi kepada dua, lebih jelasnya akan kita kupas satu berikut dengan contohnya.
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan struktur atau bentuk tubuh pada hewan yang berubah total antara masa mudanya dengan masa dewasanya. Dikenal dengan istilah holometabola. Perubahannya bahkan bisa sampai ke perubahan cara makan dan juga habitatnya. Fase transisi yang di alami oleh hewan ini merupakan titik perubahan hingga menjadi bentuk dewasanya. Ada empat fase dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada metamorfosis sempurna ini, yaitu:
Simplenya seperti ini:
Fase Telur
Hewan-hewan betina yang telah menetaskan telurnya akan meletakkan telur tersebut ditempat yang sesuai dengan kebutuhan dengan perkembangan calon anaknya. Contohnya seperti pada kupu-kupu yang meletakkan telur di bagian permukaan daun, ini di karenakan hewan muda tersebut merupakan jenis hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Pada fase telur ini, embrio hasil fertilisasi sel telur dengan sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan hingga akan membentuk organ-organ yang ketika sampai pada batas waktu tertentu maka akan mengalami perkembangan lanjut bergantung pada jenis spesies hewan tersebut.
Fase Larva
Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda sehingga pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena itulah, induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang sesuai dengan jenis makanannya sehingga bisa terus berkembang dan mempertahankan hidupnya. Contohnya pada larva kupu-kupu yang sebelum menjadi kupu-kupu merupakan ulat yang dimana tempat ia hinggap akan sangat aktif dalam memakan dedaunan untuk di jadikan makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan dengan eksoskeleton makan akan mengalami pergantian kulit, ini sangat di butuhnkan karena ukurannya tubuhnya semakin hari akan semakin membesar sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran tubuh barunya yang semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi sampai beberapa kali dan pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya juga untuk lama waktunya dan pada waktunya juga akan berhenti untuk makan sehingga akan mengalami perkembangan untuk melanjutkan ke fase berikutnya. Perubahan pada setiap tubuh hewan ini di control oleh hormonal yang terdapat di dalam tubuh larva tersebut.
Fase Pupa
Pupa ini sering juga disebut sebagai kepompong yang merupakan fase transisi penuh yang akan merubah bentuk dari semasa menjadi larva muda untuk menuju ke hewan dewasa. Tubuh kepompong ini dilindungi oleh rangka luar yang lumayan keras yang disebut dengan kokon. Pada fase ini, sebagian besar dari serangga akan berada dalam kondisi inaktif (tidak makan dalam beberapa waktu). Akan tetapi di dalam kokonnya, pupa akan sangat aktif membelah melakukan metabolisme tubuh untuk pembentukan organ-organ baru dan menuju ke bentuk hewan dewasanya. Kebutuhan makan dan energinya di peroleh dari cadangan makanan yang telah di konsumsi sebanyak mungkin ketika pada masa menjadi larva tadi. Fase pupa ini memiliki waktu yang bervariasi untuk menjadi hewan dewasanya.
Fase Dewasa
Nah, hingga pada waktu yang seharusnya, pupa akan keluar dari kokonnya atau cangkangnya dan menjadi hewan dewasa dengan bentuk yang akan sangat berbeda. Pada fase ini, disebut juga dengan imago (hewan dewasanya) cara untuk beradaptasi, mendapatkan makanan bahkan sampai ke habitatnya umumnya akan berubah dan berbeda dengan semasa menjadi larva. Fase imago ini merupakan fase reproduksi dimana hewan akan mengadakan perkawinan antara jantan dan betina yang akan membentuk ratusan telur-telur baru dan akan kembali lagi ke siklus awalnya.
Beberapa hewan yang bermetamorfosis sempurna yaitu metamorfosis sempurna pada katak dan kupu-kupu, nyamuk, lalat dan masih banyak lainnya.
Metamorfosis Tidak Sempurna
Pada metamorfosis tidak sempurna, hewan juga akan mengalami perubahan struktur pada tubuhnya akan tetapi tidak terlalu mencolok, beberapa hanya organ saja yang mengalami perubahan fisiologisnya. Metamorfosis tidak sempurna ini disebut dengan hemimetabola. Siklus metamorfosisnya lebih singkat dari metamorfosis sempurna, yaitu:
Telur — nimfa — imago (dewasa)
Telur
Tidak jauh beda dengan pada metamorfosis sempurna, di siklus ini telur-telurnya juga di letakkan pada tempat yang sesuai dan pastinya aman untuk perkembangan si embrio. Embrio-embrio ini di lindungi dengan struktur telur yang memiliki cangkang yang terbuat dari zat kitin. Sampai pada waktunya akan menetas menjadi nimfa.
Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa. Berbeda dengan kelompok holometabola, hemimetabola lagsung memiliki bentuk hewan yang sesungguhnya, nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk kematangan organ reproduksi. Nimfa juga mengalami eksdisis untuk mengganti kerangka luar tubuhnya akibat pertumbuhan yang membuat ukuran tubuhnya makin membesar.
Imago (Dewasa)
Imago disini telah memiliki kematangan untuk bereproduksi dan siap untuk melakukan perkawinan. Dikarenakan pada imago hewan telah berkembang menjadi dewasa. Siklus ini akan kembali terulang pada hewan-hewan yang berkembang melalui siklus ini.
Contoh hewan yang bermetamorfosis seperti ini adalah: belalang, kecoak, capung, jangkrik, walang, tonggeret, dan lainnya masih banyak lagi.
Nah, sudah paham kan perbedaan antara keduanya. Demikian lah perbedaan antara kedua siklus tersebut. Semoga bermanfaat!