Baiklah pada kesempatan kali ini kita mencoba Pembahasan lengkap Pendidikan Islam Pada Masa Kejayaan. Simak penjelasan berikut ini.
Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Pemerintah Bani Abbasiyah berkuasa selama 5 abad, yaitu dari tahun 750-1258 M. Pada awalnya pusat pemerintahan di kota kufah kemudian pindah ke Hira lalu ke Abar (Hasyimiyah) dan akhirnya ke Baghdad. Baghdad adalah ibu kota pemerintah Bani Abbasiyah yang paling strategis, kota ini di bangun oleh Abu ja’far al Mansur dengan bentuk bulat, arsitek pembangunan adalah Hajjaj bin Art dan Amron bi Wahdah. Baghdad menjadi kota internasional dan disebut sebagai kota seribu malam.
Ahli sejarah membagi pemerintahan bani Abbasiyah menjadi 5 priode yang didasarkan pada kondisi politik pemerintahan.
Periode Pertama (tahun 750 – 847 M)
Pada periode ini terdapat pengaruh persia yaitu masuknya keluarga Barmak dalam pemerintahan Bani Abbasiyah dan dalam bidang ilmu pengetahuan. Puncak kejayaan terjadi pada periode ini yaitu ketika di pinpin oleh khalifah Harun Al Rasyid. Semua sektor perekonomian maju, ilmu pengetehuan berkembang pesat sehingga rakyat menjadi sejahtera.
Periode kedua (tahun 874 – 945 M)
Bangsa Turki yang menjadi tentara mulai mendominasi pemerintahan Bani Abbasiyah. Mereka memilih dan menentukan khalifah sesuai dengan kehendaknya. Pada masa ini Bani Abbasiyah mulai mengalami kemunduran.
Periode ketiga (tahun 945 – 1055 M)
Pada masa Bani Abbasiyah di bawah kekuasaan Bani Buwaihi. Khalifah posisinya makin lemah hanya seperti pegawai yang digaji saja karena Bani Buwaihi berpaham Syi’ah sedangkan Bani Abbasiyah berpaham Sunni.
Periode keempat (tahun 1055 – 1199 M)
Periode ini ditandai dengan masuknya Bani Saljuk dalam pemerintahan Bani Abbasiyah karena telah mengalahkan Bani Buwaihi. Keadaan khalifah mulai membaik terutama bidang agama karena Bani Saljuk dengan Bani Abbasiyah sama-sama sepaham Sunni.
Periode kelima (tahun 1199 – 1258 M)
Pemerintahan Bani Abbasiyah tidak berada di bawah kekuasaan siapapun tetapi wilayah kekuasaannya hanya tinggal Baghdad dan sekitarnya. Pada tahun 1258 M, tentara Mongol dipinpin oleh Hulagu Khan masuk kota Baghdad menghancurleburkan kota Baghdad dan isinya, sehingga berakhirlah Bani Abbasiyah.
Sebenarnya zaman keemasan Bani Abbasiyah telah dimulai sejak pemerintahan pengganti Khalifah Abu Jakfar Al-Mansur yaitu pada masa Khalifah Al-Mahdi (775-785 M) dan mencapai puncaknya di masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid. Di masa-masa itu para Khalifah mengembangkan berbagai jenis Kesenian, terutama kesusastraan pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya. Berbagai buku bermutu diterjemahkan dari peradaban India maupun Yunani. Dari India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah dan Dimnah maupun berbagai cerita Fabel yang bersifat anonim.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya pada bidang sastra dan seni saja juga berkembang Ilmu-ilmu Naqli dan Ilmu Aqli. Perkembangan ini memunculkan tokoh-tokoh besar dalam sejarah ilmu pengetahuan, dalam ilmu bahasa muncul antara lain Ibnu Malik At-Thai seorang pengarang buku nahwu yang sangat terkenal Alfiyah Ibnu malik, dalam bidang sejarah muncul sejarawan besar Ibnu Khaldun serta tokoh-tokoh besar lainnya yang memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.