- Inhalasi (menghirup) : dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru
- Pencernaan (menelan) : bahan kimia dapat memasuki tubuh jika kita makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi, atau makan di lingkungan yang terkontaminasi.
- Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif : beberapa diantaranya adalah zat melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya tangan dan wajah. Kadang-kadang zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan (misalnya kecelakaan medis).
Berikut ada beberapa simbol dan keterangan megenai bahan kimia yang berbahaya:
Dangerous for Environmental
. Contoh bahan kimia yang berkaitan dengan simbol ini adalah tetraklorometan, tributil timah klorida, petroleum hidrokarbon (pentana dan petroleum bensin).
Corrosive (Korosif)
korosif. Tingkat keasaman bahan kimia ini dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui karakteristik bahan kimia tersebut. Contoh dari bahan kimia yang bersifat korosif adalah Asam Sulfat (H2SO4) yang bisa terdapat pada air aki kendaraan, balerang oksida dan klor. Hindari kontak langsung dengan bahan ini dan juga jangan sampai terhirup oleh alat pernapasan karna bisa terjadi gangguan pernapasan
Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari bahan kimia ini identik dengan kode Xn/Xi. Untuk kode Xn biasanya diberikan pada bahan yang menunjukkan resiko khususnya pada pernapasan dan kontak langsung pada bahan tersebut contohnhya peridin. Sedangkan untuk kode Xi biasanya di berikan pada bahan yang dapat menyebabkan resiko inflamasi contohnya ammonia dan benzyl klorida.
Toxic (Beracun)
bahan kimia ini seseorang akan mendapatkan dampak keracunan yang bisa bersifat akut atau kronis, paling parahnya dapat menimbulkan kematian. Proses keracunan bahan tersebut dapat melalui mulit, alat pernapasan atau bahkan secara langsung. Nah, untuk pekerja yang berada di tempat yang selalu berdampingan dengan bahan kimia ini harus selalu waspada salah satunya dengan menggunakan masker saat beraktivitas. Contoh dari bahan kimia ini adalah arsen triklorida dan merkuri klorida.
Flammable (Mudah Terbakar)
kebakaran akibat dari ledakan apabia ia berinteraksi langsung dengan oksigen (O2). Bahan kimia ini biasanya tersedia dalam bentuk gas. Bahan kimia ini sebaiknya di perhatikan cara menyimpannya yaitu disimpan pada suatu tempat yang memiliki kelembapan sangat baik atau tingkat kelembapan yang tinggi dan sebisa mungkin jauhkan dari sumber api. Untuk jaga-jaga perlu juga sediakan APAR untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Oxidizing (Mudah Teroksidasi)
melalui oksidasi. Bahan kimia jenis ini adalah bahan kimia yang mudah menghasilkan oksigen. Untuk menghasilkan oksigen, bahan ini memerlukan sumber panas atau suhu kamar. Untuk itu cara penyimpanan bahan ini harus benar benar diperhatikan. Contoh dari bahan ini adalah hidrogen peroksida atau kalium perklorat.
Explosive (Mudah Meledak)
bahan ini akan mudah meledak jika terjadi benturan, geseran, pemanasan, adanya reaksi dengan bahan kimia lain atau adanya interaksi dengan sumber api. Contoh dari bahan kimia ini adalah TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.