Teori Pembentukan Tata Surya Menurut Para Ahli

Teori Pembentukan Tata Surya Menurut Para Ahli – Tata surya. Dua kata yang tidak asing bagi mereka yang sudah melalui masa-masa sekolahan. ya tentu saja karena itu merupakan materi sekolah dimulai dari SMP sampai SMA. Dua kata itulah yang akan mendasari pembahasan kita pada kesempatan kali ini. Oke, dimulai dari pengertian tata surya dulu.  Tata surya merupakan sekelompok benda langit atau kumpulan dari benda-benda langit yang didalamnya terdapat matahari sebagai pusatnya dan objek-objek lainnya seperti bulan, bintang, asteroi, meteoroid dan aksesoris lainnya yang mengelilingi matahari beserta seluruh tatanan komplit yang terikat dalam gaya gravitasi. Membahas tentang tata surya butuh pemikiran yang sedikit rumit karena itu semua hanya di perhatikan dari gambar saja dan tidak akan bisa kita pastikan aksesoris-aksesoris yang ada di langit yang jumlahnya jutaan bahkan miliyaran itu seperti apa bentuknya.

Proses Terbentuknya Tata Surya

Jagad raya atau alam semesta ini tidak terbentuk begitu saja. Melainkan melalui proses-proses yang rumit untuk menjadi tatanan jagad raya yang indah seperti sekarang ini. Ada banyak sekali teori-teori hipotesis dari pengamat atau para ahli yang telah meneliti dan mengemukakan tentang proses pembentukan tata surya. Ke semua teori tersebut oleh dunia internasional dipertimbangkan kembali teori mana saja yang bisa di pakai untuk dijadikan pembelajaran. Dan sampai sejauh ini teori-teori tersebut masih dipakai di dalam materi pembelajaran sekolah pada umumnya. Untuk lebih jelasnya, mari sama-sama kita perhatikan perbedaan masing-masing teori-teori tersebut:

 

Teori hipotesis kabut atau lebih dikenal dengan teori nebula

Teori nebula ini diperkenalkan oleh seorang  ahli yang bernama Immanuel kart dan juga simon de laplace. Teori ini menyebutkan bahwa pada awalnya jagad raya ini terbentuk dari kumpulan debu raksasa, es bahkan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang dipakai itu adalah hidrogen. Sebagai akibat dari gaya gravitasi, kabut yang terus berotasi itu akhirnya menyusut. Penyusutan itu membuat suhu kabut semakin memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari terus berotasi pada porosnya, menyusur dan semakin lama semakin cepat berputar hingga akhirnya membentuk cincin. Disebabkan oleh gaya gravitasi tersebut maka gas yang telah memanas tadi suhunya pun semakin turun hingga akhirnya membentuk planet-planet diluar maupun di dalam lintasan orbit.
 
Akan tetapi lambat laun teori ini sudah jarang digunakan karena memiliki beberapa kekurangan di antaranya:
Ø  Ada teori-teori lain yang lebih memuaskan dari teori ini

Ø  Teori ini tidak mampu menjelaskan semua persoalan yang ada dimuka bumi ini.

Teori Pembentukan Tata Surya Menurut Para Ahli
Teori Nebula

 

Teori planetesimal

Teori ini mengatakan bahwa jagad raya terbentuk dari adanya bintang yang datang melewati matahari dengan jarak yang terlalu dekat. Sehingga kedekatannya membentuk tonjolan pada permukaan matahari. semakin lama tonjolan membesar karena menarik materi yang ada didalam matahari.
 
Di karenakan efek gravitasi tonjolan tersebut membuat terbentuk dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sebagian besar materi yang telah terbentuk membentuk materi yang mendingin dan memadat dalam bentuk yang kecil yang disebut planetesimal sedangkan yang besar-besar disebut dengan protoplanet. Teori ini di kembangkan oleh Thomas C . Chamberlin seorang ahli geologi dan Forest R Moulton.

Teori pasang surut

Teori ini mengatakan tentang planet yang terbentuk karena sebuah bintang yang mendekati matahari. Keadaan dimana bintang dengan matahari yang hampir bertabrakan tersebut menarik materi-materi yang terkondensasi menjadi planet. Dan pada akhirnya dikenal dengan gaya pasang surut. Teori ini diperkenalkan oleh oleh James Jeans pada tahun 1917.

Teori Awan debu

Di teliti oleh carl Von Weizsaeker (1940) yang Kemudian Disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Menurut teori ini, tata surya terbentuk dari awan dan debu yan mengalami proses pemampatan. Proses pemampatan itu menyebabkan partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan dan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola itu akhirnya memilin dan membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel bagian tengah itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar hingga akhirnya proses ini yang dikatakan menjadi matahari.

Teori Bintang Kembar  (THE BIG BANG)

Teori ini mengatakan bahwa ada dua bintang yang ukurannya hampir sama dan  karena berdekatan akhirnya bertabrakan sehingga meledak membentuk serpihan-serpihan kecil. serpihan-serpihan itu lah yang akhirnya disebut sebagai tata surya.
 
Dari ke semua teori di atas, belum dapat dipastikan mana satu yang menyatakan tentang kebenaran dari terbentuknya tata surya. teori-teori tersebut merupakan sekilas tentang penjelasan dari pengamatan para ilmuwan tentang bagaimana terbentuknya tata surya. Salam hangat dari idjurnal.com. Selamat beraktifitas!

Leave a Comment